Halaman
17
Kepahlawanan
BAB
2
Kepahlawanan
Tolong, Anas, jangan
teriak-teriak! Aku sedang
menulis pokok berita
televisi, besok harus aku
bacakan di depan
kelas.
Wah, Zahra payah!
Aku kan belajar mem-
baca intensif. Harus te-
riak dong, biar jelas.
Zahra benar, Anas.
Membaca intensif tidak
harus teriak-teriak. Yang
penting paham isi teks
tersebut.
Setuju, Paman.
Dengan begitu, kita dapat
memberikan informasi serta
tanggapan yang baik dan
benar secara lisan.
Oh iya, tugasmu
mendeskripsikan laporan
kunjungan ke Taman
Makam Pahlawan sudah
selesai, Anas?
Belum, Paman.
Akan saya selesaikan
nanti malam.
Ingat, Anas, lebih
cepat lebih bagus!
Ayo, belajar bersama,
pasti tugasmu cepat
selesai!
18
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Mendengarkan
Teks yang
Dibacakan
1. Menulis hal-hal penting atau pokok dari suatu
teks yang dibacakan.
2. Mengemukakan kembali isi teks yang
dibacakan dengan bahasa sendiri berdasarkan
hal-hal penting yang ditulis.
Pada Bab 1 kamu telah belajar mendengarkan teks yang dibacakan. Kali ini, kamu kembali
diajak belajar mendengarkan teks yang dibacakan. Tujuan utama mendengarkan adalah untuk
mendapatkan informasi. Oleh karena itu, kamu perlu memusatkan perhatian pada isi teks yang
dibacakan agar mendapatkan berbagai informasi penting.
Kata Kunci:
Mendengarkan Teks – Menulis – Mengemukakan Kembali
Sekarang, coba kamu dengarkan dengan saksama teks yang akan dibacakan guru
berikut ini! Tutuplah bukumu, kemudian catatlah hal-hal penting di dalamnya!
Ki Hajar Dewantara (1889–1959)
Bapak Pendidikan Nasional
Pendiri Taman Siswa ini merupakan
Bapak Pendidikan Nasional. Beliau lahir di
Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889.
Tanggal kelahiran beliau diperingati sebagai
Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang
terkenal ialah
Ing Ngarsa Sung Tulada
(di
depan memberi teladan)
, Ing Madya
Mangun Karsa
(di tengah menciptakan
peluang untuk berprakarsa),
Tut Wuri
Handayani
(di belakang memberi dorong-
an). Ia meninggal dunia di Yogyakarta pada
tanggal 28 April 1959, dan dimakamkan di
sana.
Beliau terlahir dengan nama Raden
Mas Soewardi Soeryaningrat, berasal dari
lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat
genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun Saka, berganti nama menjadi Ki
Gambar 2.1
Mendengarkan untuk mendapatkan
informasi
Rep. www.wonogiri.org
, diakses 20 Agustus 2007
Gambar 2.2
Ki Hajar Dewantara
19
Kepahlawanan
Hajar Dewantara. Semenjak saat itu, beliau tidak lagi menggunakan gelar kebang-
sawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat
dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidup beliau benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi
kepentingan bangsanya. Beliau menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar
Belanda). Setelah itu, beliau melanjutkan bela
jar di STOVIA (Sekolah Dokter
Bumiputera), tetapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian,
beliau
bekerja sebagai
wartawan di beberapa surat kabar, antara lain,
Sedyotomo, Midden Java, De Express,
Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer
, dan
Poesara.
Pada masa itu,
beliau tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan
patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, beliau juga aktif dalam organisasi
sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif di seksi propaganda
Boedi Oetomo
untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu
itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
(Sumber:
http://www.tokohindonesia.com
,
diakses 20 Agustus 2007, dengan pengubahan)
Pada Bab 1 kamu telah belajar mengemukakan kembali isi teks dengan bahasa
sendiri. Untuk memudahkanmu mengemukakan kembali isi teks yang kamu dengarkan,
kamu perlu mencatat hal-hal penting dalam teks. Hal-hal penting tersebut perlu kamu
rangkaikan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang sesuai. Kamu masih
ingat, bukan? Jika kamu lupa, coba pelajari kembali penjelasan lengkapnya pada Bab 1.
Selanjutnya, ayo menguji kemampuanmu dengan mengerjakan pelatihan-pelatihan
berikut!
Berlatih Kelompok 1
Coba kerjakan bersama kelompokmu!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!
2. Cocokkan hasil catatanmu tentang hal-hal penting dalam teks
Ki Hajar
Dewantara (1889–1959) Bapak Pendidikan Nasional
dengan sesama
anggota!
3. Diskusikan dengan sesama anggota untuk mengemukakan kembali isi teks
tersebut!
4. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!
5. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menangggapi hasil kerja
kelompokmu!
20
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Berlatih Mandiri 1
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Simaklah sebuah program berita yang disiarkan di radio atau televisi!
2. Catatlah nama program berita tersebut, jam penayangan, serta nama radio
atau televisi yang menayangkannya!
3. Catat juga hal-hal penting dalam program berita yang kamu simak!
4. Kemukakan kembali isi berita yang kamu simak berdasarkan catatan yang telah
kamu susun!
5. Laporkan tugasmu kepada guru pada pertemuan berikutnya!
Sekarang, ayo simak uraian di bawah ini dengan saksama untuk menambah
pengetahuanmu dalam bidang tulis menulis!
Jendela Ilmu
Imbuhan
men
- (Transitif dan Intransitif)
Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini!
1.
Arman
membeli
sepatu bola.
2.
Adik sedang
menyanyi
.
Jika kamu perhatikan dengan saksama, kata kerja
membeli
pada kalimat (1) memerlukan objek. Tanpa
kehadiran objek, kata kerja tersebut menjadi tidak jelas
maknanya. Kata kerja
membeli
tidak jelas maknanya jika
tidak diikuti objek
sepatu bola
. Kata kerja yang memerlukan
objek disebut
kata kerja transitif
.
Bandingkan dengan kata kerja
menyanyi
pada kalimat
(2)! Tanpa diikuti objek, kata kerja tersebut sudah jelas
maknanya. Kata kerja yang tidak memerlukan objek disebut
kata kerja intransitif
.
Sekarang, coba buatlah kalimat dengan menggunakan
kata kerja transitif dan intransitif yang berimbuhan
men-
,
masing-masing dua buah!
Setelah membaca jendela ilmu di atas, ayo ujilah kemampuanmu dengan berlatih
mandiri!
21
Kepahlawanan
1. Mencatat pokok-pokok informasi yang
diperoleh dari berbagai media.
2. Menyampaikan (secara lisan) informasi dari
berbagai media kepada orang lain dengan
bahasa yang runtut, baik, dan benar
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi, kini kamu mudah
mendapatkan berbagai informasi terbaru. Informasi tersebut disampaikan melalui media cetak,
seperti koran, majalah, dan tabloid, atau melalui media elektronik, seperti radio, televisi, dan internet.
Kata Kunci:
Memerhatikan Teks – Mencatat Pokok-Pokok Informasi – Menyampaikan Informasi
Perhatikan dengan saksama contoh teks berikut ini!
Menyampaikan
Pesan atau Informasi
Adam Malik
Si Kancil Pengubah Sejarah
Adam Malik adalah pahlawan nasional yang
belajar secara autodidak. Beliau hanya tamatan
HIS (setingkat SD). Namun, beliau pernah
menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-
26 di New York. Beliau juga salah s
atu pendiri
LKBN Antara.
Kemahirannya memadukan dip-
lomasi dan media massa mengantarkannya
menjadi duta besar, menteri, Ketua DPR, hingga
wakil presiden.
Putera bangsa bermarga Batubara ini juga
dikenal sebagai wartawan, politisi, dan diplomat
kawakan. Beliau juga salah satu pelaku dan
pengubah sejarah. Adam Malik berperan penting
dalam pro
ses kemerdekaan Indonesia.
Bahkan
beliau juga berperan dalam
proses pengisian
kemerdekaan dalam masa pemerintahan Soekarno dan Soeharto.
Pria cerdik yang dijuluki ”Si Kancil”
ini dilahirkan
pada tanggal 22 Juli 1917 di
Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Beliau putra
pasangan
Haji Abdul Malik Batubara
Eh, ada berita
UAN lho.
Oh, ya? Wah,
penting itu!
Gambar 2.3
Pesan dapat disampaikan melalui
berbagai media
R
ep. www.brandt21forum-info
, diakses
20 Agustus 2007
Gambar 2.4
Adam Malik
22
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Pada pembelajaran sebelumnya, telah disebutkan bahwa hal penting yang perlu
kamu lakukan untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam teks adalah mencatat
pokok-pokok informasi. Pokok-pokok informasi dapat kamu temukan dengan
menentukan bagian inti setiap paragraf. Bagian inti sebuah paragraf biasanya terletak
di awal, tengah, atau akhir paragraf. Oleh karena itu, perhatikan kalimat-kalimat yang
terletak di awal, tengah, atau akhir paragraf, kemudian rumuskan dalam kalimat yang
singkat dan jelas!
Menyampaikan Informasi secara Lisan
Berdasarkan hal-hal penting yang telah
kamu catat, kamu akan lebih mudah dalam
mengemukakan kembali isi informasi. Cara-
nya dengan merangkaikan hal-hal penting
yang ada dalam catatan ke dalam beberapa
kalimat secara jelas dan runtut. Kamu dapat
menambahkan kata-kata tertentu secara
bebas agar hubungan antarkalimat menjadi
lebih jelas dan mudah dipahami.
Oleh karena informasi tersebut harus
disampaikan secara lisan kepada orang lain,
kamu perlu memerhatikan beberapa hal. Hal-
hal tersebut mencakup unsur vokal (suara),
artikulasi (kejelasan ucapan), dan intonasi
(lagu kalimat). Intonasi meliputi tempo (cepat
lambatnya ucapan), tekanan (keras lembutnya ucapan), dan nada (tinggi rendahnya
ucapan). Hal-hal yang penting sebaiknya kamu sampaikan dengan tempo lambat,
tekanan keras, dan nada tinggi. Adapun informasi yang sekadar sebagai penjelas biasanya
disampaikan dengan tempo cepat, tekanan lembut, dan nada rendah. Hal yang tidak
kalah penting, kamu harus tampil penuh percaya diri.
dan Salamah Lubis. Semenjak kecil Adam Malik gemar menonton film koboi, membaca,
dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko ”Murah”,
di seberang bioskop ”Deli”. Di sela-sela kesibukan barunya itu, beliau banyak membaca
berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya.
Pada tahun 1934, ketika masih
berusia
belasan tahun,
beliau
pernah ditahan
polisi Dinas Intel Politik di
Sipirok.
Adam Malik
dihukum dua bulan penjara karena
melanggar larangan berkumpul.
Selanjutnya pada
usia 17 tahun, Adam Malik telah
menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934–1935)
. Di sana beliau
ikut aktif
memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Keinginan untuk maju dan berbakti kepa-
da bangsa mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta.
(Sumber:
http://www.tokohindonesia.com
,
diakses 20 Agustus 2007, dengan pengubahan)
Gambar 2.5
Informasi dapat disampaikan secara
lisan
Sssst . . . ,
aku punya
info . . . .
23
Kepahlawanan
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Carilah sebuah berita di koran atau internet, kemudian klipinglah!
2. Bacalah dengan saksama teks berita yang kamu kliping!
3. Catatlah pokok-pokok informasi di dalamnya!
4. Rangkaikan pokok-pokok informasi tersebut dalam beberapa kalimat yang
runtut dan mudah dipahami!
5. Laporkan hasil kerjamu kepada guru pada pertemuan berikutnya!
Berlatih Mandiri 2
Coba kerjakan bersama kelompokmu!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!
2. Bacalah dengan saksama teks berjudul
Adam Malik, Si Kancil Pengubah
Sejarah
!
3. Catatlah pokok-pokok informasi di dalamnya!
4. Diskusikan dengan sesama anggota untuk merangkaikan pokok-pokok
informasi dalam beberapa kalimat yang runtut dan mudah dipahami!
5. Sampaikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas secara lisan melalui juru
bicara kelompok!
6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja
kelompokmu!
Berlatih Kelompok 2
Sekarang, saatnya untuk menguji kemampuanmu dengan pelatihan-pelatihan
berikut! Ayo, kerjakan dengan saksama!
24
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Pada Bab 1, kamu sudah diajak mendeskripsikan laporan hasil pengamatan. Pengamatan
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data yang lebih objektif. Laporan hasil pengamatan
disajikan secara ringkas namun jelas. Laporan seperti itu hanya memuat pokok-pokok hasil
pengamatan. Selain itu, laporan dapat disajikan dalam bentuk narasi atau paparan.
Kata Kunci:
Memerhatikan – Mendeskripsikan Laporan
Ayo, perhatikan dengan saksama contoh laporan hasil pengamatan berikut ini!
Mendeskripsikan
Laporan Hasil
Pengamatan
1. Mendeskripsikan isi laporan hasil pengamatan
atau kunjungan.
2. Mendeskripsikan teknik penyajian laporan hasil
pengamatan/kunjungan.
Laporan Kunjungan ke Museum Ronggowarsito
1.
Tempat
:
Museum Ronggowarsito
2.
Waktu
:
Senin, 3 Maret 2008
3.
Pengamat
:
Siswa kelas VI SD Banjarbaru
4.
Tujuan
:
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Museum Ronggo-
warsito
5.
Hal-hal yang diamati
a.
Lokasi museum
:
Jalan Abdulrahman Saleh 1, Semarang
b.
Harga karcis
:
1) Anak-anak : Rp1000 per orang
2) Dewasa
:
Rp2000 per orang
c.
Bangunan
:
T
erdiri atas 4 gedung ruang pamer, auditorium, labo-
ratorium, perpustakaan, ruang administrasi, pendopo,
dan tempat penyimpanan koleksi.
d.
Koleksi
:
Beragam artefak.
Banjarbaru, 3 Maret 2008
Berdasarkan unsur-unsur di atas, kamu dapat membuat deskripsi isi laporan dengan
baik seperti yang pernah kamu lakukan pada Bab 1. Sekarang, untuk menguji kemam-
puanmu, cobalah lakukan pelatihan berikut ini!
Ayo, deskripsikan!
Selamat berjuang,
kawan!
Gambar 2.6
Mendeskripsikan laporan dengan
penuh semangat akan terasa menyenangkan
25
Kepahlawanan
Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!
1. Perhatikan dengan saksama unsur-unsur laporan di atas!
2. Deskripsikan unsur-unsur laporan tersebut dalam beberapa kalimat yang
jelas dan runtut!
3. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas secara berpasangan!
4. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk menanggapi hasil
kerjamu!
Berlatih Berpasangan 1
Membuat
Ringkasan
1. Mencatat pokok-pokok isi teks yang dibaca
atau yang didengar.
2. Membuat ringkasan teks yang dibaca atau yang
didengar.
Ringkasan merupakan hasil pengambilan inti sari sebuah teks atau cerita. Pernahkah kamu
membuat ringkasan? Langkah apa saja yang perlu kamu lakukan? Pada pembelajaran kali ini,
kamu diajak membuat ringkasan dari teks yang kamu baca atau kamu dengarkan.
Kata Kunci:
Membaca – Mencatat – Membuat Ringkasan Teks
Ayo, bacalah teks berikut ini!
Latar Belakang Hari Pahlawan
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada
tanggal 17 Agustus 1945, pasukan Jepang mulai dilucuti oleh tentara nasional dan
rakyat. Inisiatif tersebut dilakukan karena pihak Sekutu di Indonesia masih belum
melucuti tentara Jepang.
Pihak Sekutu yang telah menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang, akhirnya turut ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang. Pada tanggal
15 September 1945, Sekutu yang diwakili oleh Inggris mendarat di Jakarta, dan pada
Ikut, yuk!
Boleh,
siapa takut!
Gambar 2.7
Lomba membuat ringkasan dapat
meningkatkan keterampilan menulis
26
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
tanggal 25 Oktober di Surabaya
dengan 6.000 serdadu dari Divisi ke-
23 yang dipimpin Brigadir Jenderal
Mallaby. Namun, pendaratan Sekutu
ini didomplengi kepentingan Belanda
secara rahasia melalui NICA. Belanda
ingin kembali menguasai Indonesia
meskipun sudah memerdekakan diri.
Rakyat Indonesia marah men-
dengar persekongkolan tersebut.
Akibatnya,
perlawanan terhadap Inggris dan NICA tetap berlanjut dan memuncak
ketika pimpinan Sekutu wilayah Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby, terbunuh pada
tanggal 30 Oktober 1945 di Surabaya.
Inggris dan NICA
mengancam rakyat Indonesia untuk
menyerah, sampai batas
akhir tanggal 10 November pagi hari. Namun, pada batas ultimatum tersebut rakyat
Surabaya justru menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara besar-
besaran. Perang ini melibatkan pasukan Sekutu dengan 50 pesawat tempur, beberapa
kapal perang, dan 30.000 serdadu. Serdadu tersebut, 26.000 diantaranya didatangkan
dari Divisi ke-5 dengan dilengkapi 24 tank Sherman. Inggris menduga dalam tiga
hari Surabaya dapat ditaklukkan. Namun, kenyataannya memakan waktu satu bulan
sampai akhirnya Surabaya kembali jatuh ke tangan Sekutu dan NICA.
Perang tersebut menimbulkan perlawanan serupa di kota-kota lain, seperti Jakarta,
Bogor, dan Bandung. Di Bandung terjadi aksi pembakaran kota pada tanggal 24
Maret 1946, dan peledakan gudang amunisi Belanda oleh Mohammad Toha. Perlawan-
an lain terjadi di Ambarawa (Palagan Ambarawa), Medan, Brastagi, Bangka, dan
lain-lain. Perlawanan tersebut terus berlanjut, baik dengan senjata maupun dengan
diplomasi melalui para pimpinan negeri. Seperti berlangsungnya perjanjian Linggarjati
di Kuningan, perjanjian di atas kapal Renville, perjanjian Roem-Royen, sampai
akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di
Den Haag, Belanda, pada tahun 1949.
Revolusi selama empat tahun tersebut sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia,
hingga akhirnya momen 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Dari fakta
sejarah di atas, dapat kita simpulkan bahwa ancaman pertama kemerdekaan Indonesia
bukan hanya Belanda yang ingin kembali berkuasa, namun Sekutu yang dipimpin
Inggris juga memiliki kepentingan tersendiri di Indonesia.
(Sumber:
http://yulian.firdaus.or.id
, diakses 23 Agustus 2007, dengan pengubahan)
Ayo, simaklah hal-hal yang perlu dilakukan agar dapat menyusun ringkasan teks
dengan baik berikut ini!
Gambar 2.8
Suasana perjuangan di Surabaya
Rep. www.swaramuslim.com
, diakses
25 Agustus 2007
27
Kepahlawanan
a.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, pasukan Jepang mulai dilucuti
oleh tentara nasional dan rakyat.
b.
Pihak sekutu juga ikut melucuti tentara Jepang, tetapi didomplengi kepentingan
Belanda secara rahasia melalui NICA untuk kembali menguasai Indonesia.
c.
Rakyat Indonesia marah mendengar persekongkolan tersebut, sehingga
perlawanan terhadap Inggris dan NICA berlanjut.
d.
Inggris dan NICA mengancam rakyat Indonesia untuk menyerah, sampai batas
akhir tanggal 10 November pagi hari, tetapi rakyat Surabaya justru menjawabnya
dengan meningkatkan perlawanan secara besar-besaran.
e.
Peperangan di Surabaya menimbulkan perlawanan serupa di kota-kota lain.
f.
Revolusi selama empat tahun tersebut sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia,
hingga akhirnya momen 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
1. Mencatat Pokok-Pokok Isi Teks
Pokok-pokok isi teks dapat kamu temukan berdasarkan gagasan-gagasan
penting pada setiap paragraf. Gagasan penting sebuah paragraf pada umumnya
terletak di awal, tengah, atau akhir paragraf. Kalimat yang mengandung gagasan
pokok (inti) itulah yang akan menjadi pokok-pokok isi teks.
Ayo, perhatikan pokok-pokok isi teks berjudul
Latar Belakang Hari Pahlawan
berikut ini!
Tolong
diperhatikan,
ya!
2. Membuat Ringkasan Teks
Berdasarkan pokok-pokok isi teks, kamu akan lebih mudah menyusun ringkasan.
Caranya, rangkaikan pokok-pokok isi teks dengan menambahkan kata-kata tertentu
yang sesuai agar hubungan antarkalimat menjadi lebih jelas dan runtut!
Sekarang, coba perhatikan ringkasan teks
Latar Belakang Hari Pahlawan
berikut!
Latar Belakang Hari Pahlawan
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan,
pasukan Jepang mulai dilucuti oleh tentara nasional dan
rakyat. Dalam pelucutan senjata tersebut, pihak Sekutu
juga ikut melakukannya. Namun, pihak sekutu didom-
plengi kepentingan Belanda secara rahasia melalui NICA
untuk kembali menguasai Indonesia.
Mendengar persekongkolan tersebut, rakyat
Indonesia terus melakukan perlawanan. Bahkan,
ancaman tentara Inggris dan NICA agar rakyat
Indonesia segera menyerah sampai batas akhir tanggal
10 November tidak digubris. Rakyat Surabaya justru
menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara
besar-besaran. Peperangan itu menimbulkan perlawanan
di kota lain. Untuk mengenang peristiwa tersebut, setiap
tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
28
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
1.
Tujuan utama kegiatan mendengarkan pembacaan teks adalah untuk mendapatkan
informasi penting dalam teks tersebut. Jadi, kamu perlu memusatkan perhatian pada
isi teks yang dibacakan.
2.
Saat mendengarkan pembacaan teks, perhatikan vokal dan intonasi pembaca teks.
Jika teks diucapkan dengan tempo lambat dan vokal yang lantang, pada umumnya
mengandung hal-hal yang penting.
3.
Kata kerja yang membutuhkan objek disebut kata kerja transitif, sedangkan yang
tidak membutuhkan objek disebut kata kerja intransitif.
4.
Mengemukakan kembali isi teks yang dibacakan dapat dilakukan dengan cara
merangkaikan hal-hal penting dari catatan kecil yang telah dibuat.
5.
Kamu harus mencatat pokok-pokok informasi yang kamu temukan agar dapat
memperoleh informasi penting dari dalam teks. Caranya dengan menentukan bagian
inti setiap paragraf.
6.
Bagian inti setiap paragraf biasanya terletak di awal, tengah, atau akhir paragraf.
7.
Saat menyampaikan informasi secara lisan kepada orang lain, kamu perlu memer-
hatikan unsur vokal (suara), artikulasi (kejelasan ucapan), tekanan (tinggi rendahnya
ucapan), dan nada (keras lembutnya ucapan).
8.
Ringkasan merupakan hasil pengambilan inti sari sebuah teks atau cerita.
Rangkuman
Berlatih Berpasangan 2
Bagaimana? Tidak sulit, bukan? Satu hal yang perlu kamu perhatikan, kamu jangan
sampai keliru dalam menentukan pokok-pokok isi teks. Hal ini dimaksudkan agar isi
ringkasan yang kamu buat tidak menyimpang dari isi teks aslinya. Sekarang, ayo menguji
kemampuanmu membuat ringkasan dengan mengerjakan pelatihan berikut!
Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!
1. Carilah sebuah berita tentang kepahlawanan dalam koran, majalah, tabloid
atau internet!
2. Catatlah pokok-pokok isi teksnya!
3. Rangkaikan pokok-pokok isi teks tersebut dengan kata-kata yang sesuai
agar menjadi ringkasan yang bagus!
4. Kumpulkan hasil kerjamu kepada guru untuk dinilai!
29
Kepahlawanan
A. Pilihan Ganda
Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
1.
Uji Kemampuan
c. Kuda itu sedang
menarik
kereta.
d. Boni
menari
kegirangan di taman.
3. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
dilakukan dalam membuat ringkasan,
kecuali
. . . .
a. mencatat pokok-pokok isi teks
b. mencatat gagasan-gagasan pen-
jelas
c. merangkai pokok-pokok isi teks
d. menambahkan kata penghubung
yang sesuai
4. Kepahlawanan memiliki arti . . . .
a. berbagai hal yang berkaitan erat
dengan sifat pahlawan
b. gugurnya seorang pejuang di
medan perang
c. berhasil mengalahkan banyak
musuh
d. bersikap seperti jagoan yang
memiliki kekuatan lebih
5. Hal-hal berikut ini harus kamu perhati-
kan saat menyampaikan informasi
secara lisan kepada orang lain,
kecuali
. . . .
a. vokal
b. artikulasi
c. intonasi
d. inversi
B. Uraian
Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
1. Buatlah kalimat dengan menggunakan
kata-kata berikut!
a. menjebak
b. menulis
c. mencetak
d. melukis
Bagian inti paragraf di atas terletak di
. . . .
a. akhir paragraf
b. tengah paragraf
c. awal paragraf
d. sumber paragraf
2. Imbuhan
men-
pada kalimat berikut ini
termasuk kata kerja transitif,
kecuali
. . .
a. Andi
membawa
bola ke lapangan.
b. Jono
membaca
buku di perpus-
takaan.
Masa perjuangan ternyata tidak
hanya berisi kisah-kisah kepahlawan-
an. Kejadian lucu yang dialami H.M.
Soedjono termasuk cerita yang tidak
pernah diungkap, sehingga sejarah
pun hanya terkesan kaku dan angker.
Namun, di tengah kelucuan itu tersirat
makna bahwa keterbatasan fasilitas
bukanlah rintangan ketika semangat
dan ketulusan telah membaur menjadi
satu. Saat AURI terbentuk 62 tahun
silam, Mayor Halim Perdanakusuma
meminta Soedjono yang saat itu ber-
pangkat kapten agar mempersiapkan
satuan terjun payung AURI. Semula
Soedjono menganggap permintaan itu
sebagai gurauan, karena dirinya tidak
bisa terjun payung. Namun, dengan
enteng Mayor Halim memerintahkan
Soedjono segera belajar sendiri, sebab
di AURI belum ada yang bisa meng-
ajarinya.
(Sumber:
http://www.angkasa-online.com
,
diakses 21 Agustus 2007,
dengan pengubahan)
30
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Refleksi
2. Tentukan kata-kata berawalan
men-
dalam kalimat yang kamu buat pada
soal nomor 1, termasuk kata kerja
transitif atau intransitif!
3. Jelaskan dari awal sampai akhir ten-
tang hal-hal yang perlu kamu lakukan
ketika meringkas teks!
Rep. www.geocities.jp
, diakses 27
Agustus 2007
Gambar 2.9
Tugu Muda di Semarang
Ingat-ingatlah kembali hal-hal yang kamu peroleh sesudah mempelajari Bab 2
ini! Ada bermacam-macam, bukan? Berbagai hal tersebut perlu kamu terapkan,
misalnya dengan meringkas isi teks.
Coba pilihlah sebuah teks di buku, koran, atau majalah, yang menceritakan
tentang sejarah berdirinya Tugu Muda di Semarang! Catatlah pokok-pokok isi teks
yang kamu pilih! Jika sudah selesai, ringkaslah teks tersebut menjadi sebuah
paragraf yang baik berdasarkan pokok-pokok isi teks yang telah kamu catat!
4. Sebutkan lima nama pahlawan
nasional wanita Indonesia!
5. Sebutkan hal-hal yang perlu kamu
lakukan untuk mendeskripsikan
laporan hasil pengamatan sebuah
Taman Makam Pahlawan!