Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 2 Kepahlawanan
Bahasa Indonesia · Bab 2 Kepahlawanan
Suyatno Ekarini Wibowo

22/08/2021 15:23:43

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

17

Kepahlawanan

BAB

2

Kepahlawanan

Tolong, Anas, jangan

teriak-teriak! Aku sedang

menulis pokok berita

televisi, besok harus aku

bacakan di depan

kelas.

Wah, Zahra payah!

Aku kan belajar mem-

baca intensif. Harus te-

riak dong, biar jelas.

Zahra benar, Anas.

Membaca intensif tidak

harus teriak-teriak. Yang

penting paham isi teks

tersebut.

Setuju, Paman.

Dengan begitu, kita dapat

memberikan informasi serta

tanggapan yang baik dan

benar secara lisan.

Oh iya, tugasmu

mendeskripsikan laporan

kunjungan ke Taman

Makam Pahlawan sudah

selesai, Anas?

Belum, Paman.

Akan saya selesaikan

nanti malam.

Ingat, Anas, lebih

cepat lebih bagus!

Ayo, belajar bersama,

pasti tugasmu cepat

selesai!

18

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Mendengarkan

Teks yang

Dibacakan

1. Menulis hal-hal penting atau pokok dari suatu

teks yang dibacakan.

2. Mengemukakan kembali isi teks yang

dibacakan dengan bahasa sendiri berdasarkan

hal-hal penting yang ditulis.

Pada Bab 1 kamu telah belajar mendengarkan teks yang dibacakan. Kali ini, kamu kembali

diajak belajar mendengarkan teks yang dibacakan. Tujuan utama mendengarkan adalah untuk

mendapatkan informasi. Oleh karena itu, kamu perlu memusatkan perhatian pada isi teks yang

dibacakan agar mendapatkan berbagai informasi penting.

Kata Kunci:

Mendengarkan Teks – Menulis – Mengemukakan Kembali

Sekarang, coba kamu dengarkan dengan saksama teks yang akan dibacakan guru

berikut ini! Tutuplah bukumu, kemudian catatlah hal-hal penting di dalamnya!

Ki Hajar Dewantara (1889–1959)

Bapak Pendidikan Nasional

Pendiri Taman Siswa ini merupakan

Bapak Pendidikan Nasional. Beliau lahir di

Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889.

Tanggal kelahiran beliau diperingati sebagai

Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang

terkenal ialah

Ing Ngarsa Sung Tulada

(di

depan memberi teladan)

, Ing Madya

Mangun Karsa

(di tengah menciptakan

peluang untuk berprakarsa),

Tut Wuri

Handayani

(di belakang memberi dorong-

an). Ia meninggal dunia di Yogyakarta pada

tanggal 28 April 1959, dan dimakamkan di

sana.

Beliau terlahir dengan nama Raden

Mas Soewardi Soeryaningrat, berasal dari

lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat

genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun Saka, berganti nama menjadi Ki

Gambar 2.1

Mendengarkan untuk mendapatkan

informasi

Rep. www.wonogiri.org

, diakses 20 Agustus 2007

Gambar 2.2

Ki Hajar Dewantara

19

Kepahlawanan

Hajar Dewantara. Semenjak saat itu, beliau tidak lagi menggunakan gelar kebang-

sawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat

dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidup beliau benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi

kepentingan bangsanya. Beliau menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar

Belanda). Setelah itu, beliau melanjutkan bela

jar di STOVIA (Sekolah Dokter

Bumiputera), tetapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian,

beliau

bekerja sebagai

wartawan di beberapa surat kabar, antara lain,

Sedyotomo, Midden Java, De Express,

Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer

, dan

Poesara.

Pada masa itu,

beliau tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan

patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, beliau juga aktif dalam organisasi

sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif di seksi propaganda

Boedi Oetomo

untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu

itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

(Sumber:

http://www.tokohindonesia.com

,

diakses 20 Agustus 2007, dengan pengubahan)

Pada Bab 1 kamu telah belajar mengemukakan kembali isi teks dengan bahasa

sendiri. Untuk memudahkanmu mengemukakan kembali isi teks yang kamu dengarkan,

kamu perlu mencatat hal-hal penting dalam teks. Hal-hal penting tersebut perlu kamu

rangkaikan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang sesuai. Kamu masih

ingat, bukan? Jika kamu lupa, coba pelajari kembali penjelasan lengkapnya pada Bab 1.

Selanjutnya, ayo menguji kemampuanmu dengan mengerjakan pelatihan-pelatihan

berikut!

Berlatih Kelompok 1

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Cocokkan hasil catatanmu tentang hal-hal penting dalam teks

Ki Hajar

Dewantara (1889–1959) Bapak Pendidikan Nasional

dengan sesama

anggota!

3. Diskusikan dengan sesama anggota untuk mengemukakan kembali isi teks

tersebut!

4. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!

5. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menangggapi hasil kerja

kelompokmu!

20

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Berlatih Mandiri 1

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Simaklah sebuah program berita yang disiarkan di radio atau televisi!

2. Catatlah nama program berita tersebut, jam penayangan, serta nama radio

atau televisi yang menayangkannya!

3. Catat juga hal-hal penting dalam program berita yang kamu simak!

4. Kemukakan kembali isi berita yang kamu simak berdasarkan catatan yang telah

kamu susun!

5. Laporkan tugasmu kepada guru pada pertemuan berikutnya!

Sekarang, ayo simak uraian di bawah ini dengan saksama untuk menambah

pengetahuanmu dalam bidang tulis menulis!

Jendela Ilmu

Imbuhan

men

- (Transitif dan Intransitif)

Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini!

1.

Arman

membeli

sepatu bola.

2.

Adik sedang

menyanyi

.

Jika kamu perhatikan dengan saksama, kata kerja

membeli

pada kalimat (1) memerlukan objek. Tanpa

kehadiran objek, kata kerja tersebut menjadi tidak jelas

maknanya. Kata kerja

membeli

tidak jelas maknanya jika

tidak diikuti objek

sepatu bola

. Kata kerja yang memerlukan

objek disebut

kata kerja transitif

.

Bandingkan dengan kata kerja

menyanyi

pada kalimat

(2)! Tanpa diikuti objek, kata kerja tersebut sudah jelas

maknanya. Kata kerja yang tidak memerlukan objek disebut

kata kerja intransitif

.

Sekarang, coba buatlah kalimat dengan menggunakan

kata kerja transitif dan intransitif yang berimbuhan

men-

,

masing-masing dua buah!

Setelah membaca jendela ilmu di atas, ayo ujilah kemampuanmu dengan berlatih

mandiri!

21

Kepahlawanan

1. Mencatat pokok-pokok informasi yang

diperoleh dari berbagai media.

2. Menyampaikan (secara lisan) informasi dari

berbagai media kepada orang lain dengan

bahasa yang runtut, baik, dan benar

Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi, kini kamu mudah

mendapatkan berbagai informasi terbaru. Informasi tersebut disampaikan melalui media cetak,

seperti koran, majalah, dan tabloid, atau melalui media elektronik, seperti radio, televisi, dan internet.

Kata Kunci:

Memerhatikan Teks – Mencatat Pokok-Pokok Informasi – Menyampaikan Informasi

Perhatikan dengan saksama contoh teks berikut ini!

Menyampaikan

Pesan atau Informasi

Adam Malik

Si Kancil Pengubah Sejarah

Adam Malik adalah pahlawan nasional yang

belajar secara autodidak. Beliau hanya tamatan

HIS (setingkat SD). Namun, beliau pernah

menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-

26 di New York. Beliau juga salah s

atu pendiri

LKBN Antara.

Kemahirannya memadukan dip-

lomasi dan media massa mengantarkannya

menjadi duta besar, menteri, Ketua DPR, hingga

wakil presiden.

Putera bangsa bermarga Batubara ini juga

dikenal sebagai wartawan, politisi, dan diplomat

kawakan. Beliau juga salah satu pelaku dan

pengubah sejarah. Adam Malik berperan penting

dalam pro

ses kemerdekaan Indonesia.

Bahkan

beliau juga berperan dalam

proses pengisian

kemerdekaan dalam masa pemerintahan Soekarno dan Soeharto.

Pria cerdik yang dijuluki ”Si Kancil”

ini dilahirkan

pada tanggal 22 Juli 1917 di

Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Beliau putra

pasangan

Haji Abdul Malik Batubara

Eh, ada berita

UAN lho.

Oh, ya? Wah,

penting itu!

Gambar 2.3

Pesan dapat disampaikan melalui

berbagai media

R

ep. www.brandt21forum-info

, diakses

20 Agustus 2007

Gambar 2.4

Adam Malik

22

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Pada pembelajaran sebelumnya, telah disebutkan bahwa hal penting yang perlu

kamu lakukan untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam teks adalah mencatat

pokok-pokok informasi. Pokok-pokok informasi dapat kamu temukan dengan

menentukan bagian inti setiap paragraf. Bagian inti sebuah paragraf biasanya terletak

di awal, tengah, atau akhir paragraf. Oleh karena itu, perhatikan kalimat-kalimat yang

terletak di awal, tengah, atau akhir paragraf, kemudian rumuskan dalam kalimat yang

singkat dan jelas!

Menyampaikan Informasi secara Lisan

Berdasarkan hal-hal penting yang telah

kamu catat, kamu akan lebih mudah dalam

mengemukakan kembali isi informasi. Cara-

nya dengan merangkaikan hal-hal penting

yang ada dalam catatan ke dalam beberapa

kalimat secara jelas dan runtut. Kamu dapat

menambahkan kata-kata tertentu secara

bebas agar hubungan antarkalimat menjadi

lebih jelas dan mudah dipahami.

Oleh karena informasi tersebut harus

disampaikan secara lisan kepada orang lain,

kamu perlu memerhatikan beberapa hal. Hal-

hal tersebut mencakup unsur vokal (suara),

artikulasi (kejelasan ucapan), dan intonasi

(lagu kalimat). Intonasi meliputi tempo (cepat

lambatnya ucapan), tekanan (keras lembutnya ucapan), dan nada (tinggi rendahnya

ucapan). Hal-hal yang penting sebaiknya kamu sampaikan dengan tempo lambat,

tekanan keras, dan nada tinggi. Adapun informasi yang sekadar sebagai penjelas biasanya

disampaikan dengan tempo cepat, tekanan lembut, dan nada rendah. Hal yang tidak

kalah penting, kamu harus tampil penuh percaya diri.

dan Salamah Lubis. Semenjak kecil Adam Malik gemar menonton film koboi, membaca,

dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko ”Murah”,

di seberang bioskop ”Deli”. Di sela-sela kesibukan barunya itu, beliau banyak membaca

berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya.

Pada tahun 1934, ketika masih

berusia

belasan tahun,

beliau

pernah ditahan

polisi Dinas Intel Politik di

Sipirok.

Adam Malik

dihukum dua bulan penjara karena

melanggar larangan berkumpul.

Selanjutnya pada

usia 17 tahun, Adam Malik telah

menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934–1935)

. Di sana beliau

ikut aktif

memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Keinginan untuk maju dan berbakti kepa-

da bangsa mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta.

(Sumber:

http://www.tokohindonesia.com

,

diakses 20 Agustus 2007, dengan pengubahan)

Gambar 2.5

Informasi dapat disampaikan secara

lisan

Sssst . . . ,

aku punya

info . . . .

23

Kepahlawanan

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Carilah sebuah berita di koran atau internet, kemudian klipinglah!

2. Bacalah dengan saksama teks berita yang kamu kliping!

3. Catatlah pokok-pokok informasi di dalamnya!

4. Rangkaikan pokok-pokok informasi tersebut dalam beberapa kalimat yang

runtut dan mudah dipahami!

5. Laporkan hasil kerjamu kepada guru pada pertemuan berikutnya!

Berlatih Mandiri 2

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Bacalah dengan saksama teks berjudul

Adam Malik, Si Kancil Pengubah

Sejarah

!

3. Catatlah pokok-pokok informasi di dalamnya!

4. Diskusikan dengan sesama anggota untuk merangkaikan pokok-pokok

informasi dalam beberapa kalimat yang runtut dan mudah dipahami!

5. Sampaikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas secara lisan melalui juru

bicara kelompok!

6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompokmu!

Berlatih Kelompok 2

Sekarang, saatnya untuk menguji kemampuanmu dengan pelatihan-pelatihan

berikut! Ayo, kerjakan dengan saksama!

24

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Pada Bab 1, kamu sudah diajak mendeskripsikan laporan hasil pengamatan. Pengamatan

merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data yang lebih objektif. Laporan hasil pengamatan

disajikan secara ringkas namun jelas. Laporan seperti itu hanya memuat pokok-pokok hasil

pengamatan. Selain itu, laporan dapat disajikan dalam bentuk narasi atau paparan.

Kata Kunci:

Memerhatikan – Mendeskripsikan Laporan

Ayo, perhatikan dengan saksama contoh laporan hasil pengamatan berikut ini!

Mendeskripsikan

Laporan Hasil

Pengamatan

1. Mendeskripsikan isi laporan hasil pengamatan

atau kunjungan.

2. Mendeskripsikan teknik penyajian laporan hasil

pengamatan/kunjungan.

Laporan Kunjungan ke Museum Ronggowarsito

1.

Tempat

:

Museum Ronggowarsito

2.

Waktu

:

Senin, 3 Maret 2008

3.

Pengamat

:

Siswa kelas VI SD Banjarbaru

4.

Tujuan

:

Untuk mengetahui lebih jauh tentang Museum Ronggo-

warsito

5.

Hal-hal yang diamati

a.

Lokasi museum

:

Jalan Abdulrahman Saleh 1, Semarang

b.

Harga karcis

:

1) Anak-anak : Rp1000 per orang

2) Dewasa

:

Rp2000 per orang

c.

Bangunan

:

T

erdiri atas 4 gedung ruang pamer, auditorium, labo-

ratorium, perpustakaan, ruang administrasi, pendopo,

dan tempat penyimpanan koleksi.

d.

Koleksi

:

Beragam artefak.

Banjarbaru, 3 Maret 2008

Berdasarkan unsur-unsur di atas, kamu dapat membuat deskripsi isi laporan dengan

baik seperti yang pernah kamu lakukan pada Bab 1. Sekarang, untuk menguji kemam-

puanmu, cobalah lakukan pelatihan berikut ini!

Ayo, deskripsikan!

Selamat berjuang,

kawan!

Gambar 2.6

Mendeskripsikan laporan dengan

penuh semangat akan terasa menyenangkan

25

Kepahlawanan

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Perhatikan dengan saksama unsur-unsur laporan di atas!

2. Deskripsikan unsur-unsur laporan tersebut dalam beberapa kalimat yang

jelas dan runtut!

3. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas secara berpasangan!

4. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk menanggapi hasil

kerjamu!

Berlatih Berpasangan 1

Membuat

Ringkasan

1. Mencatat pokok-pokok isi teks yang dibaca

atau yang didengar.

2. Membuat ringkasan teks yang dibaca atau yang

didengar.

Ringkasan merupakan hasil pengambilan inti sari sebuah teks atau cerita. Pernahkah kamu

membuat ringkasan? Langkah apa saja yang perlu kamu lakukan? Pada pembelajaran kali ini,

kamu diajak membuat ringkasan dari teks yang kamu baca atau kamu dengarkan.

Kata Kunci:

Membaca – Mencatat – Membuat Ringkasan Teks

Ayo, bacalah teks berikut ini!

Latar Belakang Hari Pahlawan

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada

tanggal 17 Agustus 1945, pasukan Jepang mulai dilucuti oleh tentara nasional dan

rakyat. Inisiatif tersebut dilakukan karena pihak Sekutu di Indonesia masih belum

melucuti tentara Jepang.

Pihak Sekutu yang telah menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki,

Jepang, akhirnya turut ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang. Pada tanggal

15 September 1945, Sekutu yang diwakili oleh Inggris mendarat di Jakarta, dan pada

Ikut, yuk!

Boleh,

siapa takut!

Gambar 2.7

Lomba membuat ringkasan dapat

meningkatkan keterampilan menulis

26

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

tanggal 25 Oktober di Surabaya

dengan 6.000 serdadu dari Divisi ke-

23 yang dipimpin Brigadir Jenderal

Mallaby. Namun, pendaratan Sekutu

ini didomplengi kepentingan Belanda

secara rahasia melalui NICA. Belanda

ingin kembali menguasai Indonesia

meskipun sudah memerdekakan diri.

Rakyat Indonesia marah men-

dengar persekongkolan tersebut.

Akibatnya,

perlawanan terhadap Inggris dan NICA tetap berlanjut dan memuncak

ketika pimpinan Sekutu wilayah Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby, terbunuh pada

tanggal 30 Oktober 1945 di Surabaya.

Inggris dan NICA

mengancam rakyat Indonesia untuk

menyerah, sampai batas

akhir tanggal 10 November pagi hari. Namun, pada batas ultimatum tersebut rakyat

Surabaya justru menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara besar-

besaran. Perang ini melibatkan pasukan Sekutu dengan 50 pesawat tempur, beberapa

kapal perang, dan 30.000 serdadu. Serdadu tersebut, 26.000 diantaranya didatangkan

dari Divisi ke-5 dengan dilengkapi 24 tank Sherman. Inggris menduga dalam tiga

hari Surabaya dapat ditaklukkan. Namun, kenyataannya memakan waktu satu bulan

sampai akhirnya Surabaya kembali jatuh ke tangan Sekutu dan NICA.

Perang tersebut menimbulkan perlawanan serupa di kota-kota lain, seperti Jakarta,

Bogor, dan Bandung. Di Bandung terjadi aksi pembakaran kota pada tanggal 24

Maret 1946, dan peledakan gudang amunisi Belanda oleh Mohammad Toha. Perlawan-

an lain terjadi di Ambarawa (Palagan Ambarawa), Medan, Brastagi, Bangka, dan

lain-lain. Perlawanan tersebut terus berlanjut, baik dengan senjata maupun dengan

diplomasi melalui para pimpinan negeri. Seperti berlangsungnya perjanjian Linggarjati

di Kuningan, perjanjian di atas kapal Renville, perjanjian Roem-Royen, sampai

akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di

Den Haag, Belanda, pada tahun 1949.

Revolusi selama empat tahun tersebut sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia,

hingga akhirnya momen 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Dari fakta

sejarah di atas, dapat kita simpulkan bahwa ancaman pertama kemerdekaan Indonesia

bukan hanya Belanda yang ingin kembali berkuasa, namun Sekutu yang dipimpin

Inggris juga memiliki kepentingan tersendiri di Indonesia.

(Sumber:

http://yulian.firdaus.or.id

, diakses 23 Agustus 2007, dengan pengubahan)

Ayo, simaklah hal-hal yang perlu dilakukan agar dapat menyusun ringkasan teks

dengan baik berikut ini!

Gambar 2.8

Suasana perjuangan di Surabaya

Rep. www.swaramuslim.com

, diakses

25 Agustus 2007

27

Kepahlawanan

a.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, pasukan Jepang mulai dilucuti

oleh tentara nasional dan rakyat.

b.

Pihak sekutu juga ikut melucuti tentara Jepang, tetapi didomplengi kepentingan

Belanda secara rahasia melalui NICA untuk kembali menguasai Indonesia.

c.

Rakyat Indonesia marah mendengar persekongkolan tersebut, sehingga

perlawanan terhadap Inggris dan NICA berlanjut.

d.

Inggris dan NICA mengancam rakyat Indonesia untuk menyerah, sampai batas

akhir tanggal 10 November pagi hari, tetapi rakyat Surabaya justru menjawabnya

dengan meningkatkan perlawanan secara besar-besaran.

e.

Peperangan di Surabaya menimbulkan perlawanan serupa di kota-kota lain.

f.

Revolusi selama empat tahun tersebut sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia,

hingga akhirnya momen 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

1. Mencatat Pokok-Pokok Isi Teks

Pokok-pokok isi teks dapat kamu temukan berdasarkan gagasan-gagasan

penting pada setiap paragraf. Gagasan penting sebuah paragraf pada umumnya

terletak di awal, tengah, atau akhir paragraf. Kalimat yang mengandung gagasan

pokok (inti) itulah yang akan menjadi pokok-pokok isi teks.

Ayo, perhatikan pokok-pokok isi teks berjudul

Latar Belakang Hari Pahlawan

berikut ini!

Tolong

diperhatikan,

ya!

2. Membuat Ringkasan Teks

Berdasarkan pokok-pokok isi teks, kamu akan lebih mudah menyusun ringkasan.

Caranya, rangkaikan pokok-pokok isi teks dengan menambahkan kata-kata tertentu

yang sesuai agar hubungan antarkalimat menjadi lebih jelas dan runtut!

Sekarang, coba perhatikan ringkasan teks

Latar Belakang Hari Pahlawan

berikut!

Latar Belakang Hari Pahlawan

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan,

pasukan Jepang mulai dilucuti oleh tentara nasional dan

rakyat. Dalam pelucutan senjata tersebut, pihak Sekutu

juga ikut melakukannya. Namun, pihak sekutu didom-

plengi kepentingan Belanda secara rahasia melalui NICA

untuk kembali menguasai Indonesia.

Mendengar persekongkolan tersebut, rakyat

Indonesia terus melakukan perlawanan. Bahkan,

ancaman tentara Inggris dan NICA agar rakyat

Indonesia segera menyerah sampai batas akhir tanggal

10 November tidak digubris. Rakyat Surabaya justru

menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara

besar-besaran. Peperangan itu menimbulkan perlawanan

di kota lain. Untuk mengenang peristiwa tersebut, setiap

tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

28

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

1.

Tujuan utama kegiatan mendengarkan pembacaan teks adalah untuk mendapatkan

informasi penting dalam teks tersebut. Jadi, kamu perlu memusatkan perhatian pada

isi teks yang dibacakan.

2.

Saat mendengarkan pembacaan teks, perhatikan vokal dan intonasi pembaca teks.

Jika teks diucapkan dengan tempo lambat dan vokal yang lantang, pada umumnya

mengandung hal-hal yang penting.

3.

Kata kerja yang membutuhkan objek disebut kata kerja transitif, sedangkan yang

tidak membutuhkan objek disebut kata kerja intransitif.

4.

Mengemukakan kembali isi teks yang dibacakan dapat dilakukan dengan cara

merangkaikan hal-hal penting dari catatan kecil yang telah dibuat.

5.

Kamu harus mencatat pokok-pokok informasi yang kamu temukan agar dapat

memperoleh informasi penting dari dalam teks. Caranya dengan menentukan bagian

inti setiap paragraf.

6.

Bagian inti setiap paragraf biasanya terletak di awal, tengah, atau akhir paragraf.

7.

Saat menyampaikan informasi secara lisan kepada orang lain, kamu perlu memer-

hatikan unsur vokal (suara), artikulasi (kejelasan ucapan), tekanan (tinggi rendahnya

ucapan), dan nada (keras lembutnya ucapan).

8.

Ringkasan merupakan hasil pengambilan inti sari sebuah teks atau cerita.

Rangkuman

Berlatih Berpasangan 2

Bagaimana? Tidak sulit, bukan? Satu hal yang perlu kamu perhatikan, kamu jangan

sampai keliru dalam menentukan pokok-pokok isi teks. Hal ini dimaksudkan agar isi

ringkasan yang kamu buat tidak menyimpang dari isi teks aslinya. Sekarang, ayo menguji

kemampuanmu membuat ringkasan dengan mengerjakan pelatihan berikut!

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Carilah sebuah berita tentang kepahlawanan dalam koran, majalah, tabloid

atau internet!

2. Catatlah pokok-pokok isi teksnya!

3. Rangkaikan pokok-pokok isi teks tersebut dengan kata-kata yang sesuai

agar menjadi ringkasan yang bagus!

4. Kumpulkan hasil kerjamu kepada guru untuk dinilai!

29

Kepahlawanan

A. Pilihan Ganda

Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

1.

Uji Kemampuan

c. Kuda itu sedang

menarik

kereta.

d. Boni

menari

kegirangan di taman.

3. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu

dilakukan dalam membuat ringkasan,

kecuali

. . . .

a. mencatat pokok-pokok isi teks

b. mencatat gagasan-gagasan pen-

jelas

c. merangkai pokok-pokok isi teks

d. menambahkan kata penghubung

yang sesuai

4. Kepahlawanan memiliki arti . . . .

a. berbagai hal yang berkaitan erat

dengan sifat pahlawan

b. gugurnya seorang pejuang di

medan perang

c. berhasil mengalahkan banyak

musuh

d. bersikap seperti jagoan yang

memiliki kekuatan lebih

5. Hal-hal berikut ini harus kamu perhati-

kan saat menyampaikan informasi

secara lisan kepada orang lain,

kecuali

. . . .

a. vokal

b. artikulasi

c. intonasi

d. inversi

B. Uraian

Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Buatlah kalimat dengan menggunakan

kata-kata berikut!

a. menjebak

b. menulis

c. mencetak

d. melukis

Bagian inti paragraf di atas terletak di

. . . .

a. akhir paragraf

b. tengah paragraf

c. awal paragraf

d. sumber paragraf

2. Imbuhan

men-

pada kalimat berikut ini

termasuk kata kerja transitif,

kecuali

. . .

a. Andi

membawa

bola ke lapangan.

b. Jono

membaca

buku di perpus-

takaan.

Masa perjuangan ternyata tidak

hanya berisi kisah-kisah kepahlawan-

an. Kejadian lucu yang dialami H.M.

Soedjono termasuk cerita yang tidak

pernah diungkap, sehingga sejarah

pun hanya terkesan kaku dan angker.

Namun, di tengah kelucuan itu tersirat

makna bahwa keterbatasan fasilitas

bukanlah rintangan ketika semangat

dan ketulusan telah membaur menjadi

satu. Saat AURI terbentuk 62 tahun

silam, Mayor Halim Perdanakusuma

meminta Soedjono yang saat itu ber-

pangkat kapten agar mempersiapkan

satuan terjun payung AURI. Semula

Soedjono menganggap permintaan itu

sebagai gurauan, karena dirinya tidak

bisa terjun payung. Namun, dengan

enteng Mayor Halim memerintahkan

Soedjono segera belajar sendiri, sebab

di AURI belum ada yang bisa meng-

ajarinya.

(Sumber:

http://www.angkasa-online.com

,

diakses 21 Agustus 2007,

dengan pengubahan)

30

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Refleksi

2. Tentukan kata-kata berawalan

men-

dalam kalimat yang kamu buat pada

soal nomor 1, termasuk kata kerja

transitif atau intransitif!

3. Jelaskan dari awal sampai akhir ten-

tang hal-hal yang perlu kamu lakukan

ketika meringkas teks!

Rep. www.geocities.jp

, diakses 27

Agustus 2007

Gambar 2.9

Tugu Muda di Semarang

Ingat-ingatlah kembali hal-hal yang kamu peroleh sesudah mempelajari Bab 2

ini! Ada bermacam-macam, bukan? Berbagai hal tersebut perlu kamu terapkan,

misalnya dengan meringkas isi teks.

Coba pilihlah sebuah teks di buku, koran, atau majalah, yang menceritakan

tentang sejarah berdirinya Tugu Muda di Semarang! Catatlah pokok-pokok isi teks

yang kamu pilih! Jika sudah selesai, ringkaslah teks tersebut menjadi sebuah

paragraf yang baik berdasarkan pokok-pokok isi teks yang telah kamu catat!

4. Sebutkan lima nama pahlawan

nasional wanita Indonesia!

5. Sebutkan hal-hal yang perlu kamu

lakukan untuk mendeskripsikan

laporan hasil pengamatan sebuah

Taman Makam Pahlawan!